Lewat tulisan ini saya ingin sedikit cerita tentang salah satu kebiasaan saya sejak masih SMA. Setiap akhir periode masa belajar (apakah semester atau tahun), saya biasanya suka mendokumentasikan hasil karya belajar saya selama periode tersebut. Bentuknya bisa bermacam-macama, apakah dokumen folio berisikan hasil tulisan dan mind mapping saya di kelas, blog post refleksi pengalaman, kumpulan foto, atau power-point berisikan highlight pencapaian selama belajar. Kenapa harus repot-repot bikin beginian? Saya sebut "repot", karena memang banyak yang mengira saya kurang kerjaan bikin beginian. Well, mungkin juga kurang kerjaan. Tapi untuk membuatnya pasti butuh waktu, dan kalau kita tidak mengalokasikan waktu khusus, ya nggak akan pernah jadi. Ada banyak alasan kenapa jurnal menjadi penting dalam assessment murid, tapi saya mungkin tidak akan membahas sepenuhnya di sini. Tapi alasan personal saya sederhana saja awalnya. Saya ingin kembali mengenang apa yang terjadi selama masa tersebut. Saya paham saya punya keterbatasan memori, dan kadang apa yang terjadi berlalu begitu saja tanpa terekam dengan baik. Jangankan 1 tahun setelah belajar, kadang 1 bulan setelah belajar saja saya lupa apa yang pernah saya buat, atau apa yang saya pelajari. Di sisi lain, keberadaan jurnal bagi saya adalah momentum "merayakan keberhasilan" dan "mengapresiasi kegagalan". Entah kenapa saya merasa puas ketika bisa memandangi kembali rekam jejak, dan menyaksikan secara visual bahwa saya mengalami pertumbuhan sebagai seorang "manusia". Jurnal membuat saya mengapresiasi diri saya lebih dari sekedar angka-angka yang saya peroleh di rapor atau IPK, dan m Biasanya dokumen ini saya buat hanya untuk konsumsi privat saya saya, karena isinya sifatnya personal. Atau mungkin karena dulu saya juga terlalu khawatir bahwa nanti orang akan menghakimi pencapaian belajar saya - dan saya tidak siap untuk menghadapi itu. Singkat cerita, keisengan saya ini berlanjut di sini, saat saya menjalankan master di Columbia University. Bedanya, kalau dulu dokumen ini saya buat hanya untuk kepentingan pribadi, kali ini dokumen ini saya kirimkan ke orang-orang terdekat, mentor, guru, dan donor beasiswa saya. Kurang lebih begini contoh jurnal semester 1 saya di Teachers College, Columbia University: Ketika saya mengirimkan email kepada mereka berisikan jurnal di atas, responnya bermacam-macam. Tapi pada umumnya kaget dan mengapresiasi. Karena menurut mereka ini tidak umum. Banyak diantara mereka yang bertanya kepada saya, "kenapa kamu membuat ini?". Kepada guru saya, saya jawab "Saya ingin dilihat lebih dari sekedar angka yang saya peroleh di kelas, atau apakah tulisan-tulisan akademik saya bagus atau tidak. Saya ingin Anda juga mengetahu apa yang saya lakukan di luar kelas, bagaimana pencapaian saya di kelas yang lain, atau bagaimana saya menikmati hidup saya di luar konteks akademis. Saya ingin anda melihat saya secara utuh." Kepada mentor saya jawab "Saya ingin Anda tahu, bahwa Anda tidak mendukung orang yang salah, dan bahwa saya berterima kasih atas bimbingan Anda selama ini".
Fast forward, ternyata Kepala Departemen Program saya tahu mengenai ini, dan sangat mengapresiasi sekali. Nggak disangka, ternyata sekarang profil saya beserta jurnal saya sudah mejeng di website sekolah. Agak malu sih awalnya, karena minder sama pencapaian teman-teman yang lain yang jauh lebih luar biasa dibandingkan saya sebenarnya. Tapi biarlah, tiap orang punya pencapaian yang berbeda-beda, dan saya cukup bangga dengan apa yang saya raih saat ini, tanpa perlu membandingkan dengan yang lain. Saat ini saya ingin mengembangkan sebuah platform yang memfasilitasi siswa-siswi di Indonesia untuk mendokumentasikan rekam jejak belajarnya. Semoga kesampaian ya, mohon doanya! Sementara menunggu jadi, ayo mulai bikin sendiri. Setelah selesai bikin, pasti tahu deh seperti apa rasanya :)
3 Comments
21/1/2015 01:14:21 pm
Luar Biasa ka Iman Usman, setelah membaca tulisan kakak saya jadi lebih bisa mengerti tentang pentingnya jurnal :), setelah ini mungkin masa SMA saya akan lebih bermakna ^_^
Reply
Leave a Reply. |
Archives
November 2014
Categories
All
|